Di balik setiap kehidupan pasti ada sepotong cerita. Terkadang apa yang kita lihat, belum tentu sesuai dengan apa yang kita kira.
Baru-baru ini, panti sosial di Taiwan (Family Care Association) menceritakan pengalaman mereka yang mengharukan tentang seorang gelandangan yang hilang ingatan.
“Di jalanan, kadang kita melihat gelandangan yang diduga menderita penyakit jiwa. Tapi, apakah dunia mereka benar- benar sama seperti yang kita bayangkan?”
Family Care Association, Taoyuan, Taiwan menceritakan, bahwa 3 tahun lalu, ada seorang gelandangan berusia 50 tahun dilaporkan tidur di sebuah kuil di Taoyuan.
Menurut kepada orang , sudah sekitar setengah tahun gelandangan itu tinggal di kuil, namun dia tidak pernah bercakap, bahkan mencuri makanan dan merosakkan kuil, juga menyerang orang-orang yang memberikan makanan di kuil tersebut. Gelandangan itu kemudian dikira orang- orang menderita penyakit jiwa.
“Seseorang di lingkungan sekitar pernah melihat nya bekerja di kawasan industri dan punya simpanan setidak nya 500.000 dolar Taiwan . Namun, IC- nya hilang dan ia tidak boleh mengambil duit nya. Orang- orang pun hanya tersenyum mendengar cerita nya.”
Pekerja sosial dari Family Care Association pun kemudian mulai mendekatinya secara berkala. Namun, gelandangan itu enggan di tolong, sampai setahun kemudian, gelandangan itu baru mahu menerima makanan dari pekerja sosial, dan merespon nya, namun pembicaraan nya belum fokus pada intinya.
Belakangan, gelandangan itu dibawa ke rumah sakit jiwa karena selalu merosakkan kemudahan kuil.
Selama di rawat di rumah sakit jiwa, pekerja sosial membantu nya mengenali identitinya. Gelandangan itu juga meminta bantuan pekerja sosial untuk mencetak kembali buku tabungan nya, dan perlahan- lahan dia pun mengingat kembali cara menghubungi dengan ahli keluarga nya.
Saat itulah, baru diketahui dia masih memiliki seorang ayah berusia 85 tahun yang tinggal sendirian di bahagain timur Taiwan, namun karena faktor fizikal nya, beliau tidak boleh menjenguk nya
Pekerja sosial pun datang ke pejabat pos untuk membantu nya mencetak buku tabungan yang baru, namun kerana sudah lama tidak aktif, petugas harus menghabiskan waktu cukup lama baru boleh mencetak.
Gelandangan itu tampak gelisah saat berada di pejabat pos, dan dia juga tidak bercakap apa pun setelah mendapatkan buku tabungan di pejabat pos. Dia hanya menatap buku tabungan nya beberapa saat, lalu pergi.
Karena gelandangan itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit, pekerja sosial pun bertanya kepada nya untuk sementara membantu nya menyimpan buku tabungan nya. Tak disangka ia mengangguk setuju.
Pekerja sosial pun tercengang melihat gelandangan itu memiliki simpanan tunai lebih dari 1,8 juta dolar Taiwan
Kenapa punyaduit tetapi masih tinggal di jalanan?
Gelandangan itu pun bercerita, 6 tahun yang lalu, ia dirompak, begnya yang berisi dokumen dan wang tunai sebesar 600.000 dolar Taiwan hilang.
Pada saat itu, tidak ada orang yang mempercayainya dan tidak ada yang mahu membantu nya. Ketika ia stress memikirkan semua itu, sayup- sayup terdengar bisikan di telinganya, “Kerja di pabrik ada 20.000 dolar sebulan”, akhirnya ia pun kerja di pabrik itu demi menabung.
Di situ, ia tidak bergaul dengan siapa pun, tidak pernah bermain keluar…
Kemudian suatu hari entah kenapa dalam sekejap semuanya….semuanya…
Dia pun hilang ingatan sejak itu, sama sekali tidak tahu apa yang pernah dilakukannya.
Ketika mengingat masa lalunya, ia bertanya kepada pekerja sosial, “Saya ingin pulang, saya masih punya seorang ayah yang sudah tua?”
Terakhir, pekerja sosial membantunya dan mendapat kabar bahwa dia sudah pulang ke rumah dan tinggal bersama ayah nya. Semuanya berjalan dengan baik dan normal!
Cerita ini sangat menyentuh hati netizen:
“Terima kasih kepada pekerja sosial yang telah membantu gelandangan amnesia itu!”
“Kalian hebat, layak dipuji!”
“Turut senang, akhirnya semuanya menjadi akhir yang bahagia!”
“Bahagia sekali akhirnya boleh pulang ke rumah.”
“Terima kasih kepada para pekerja pekerja sosial yang telah membantu gelandangan yang hilang ingatan itu pulang ke rumah.”
Mereka bukan saja membantu menemukan kembali asset si gelandangan, tapi juga berhasil menyatukan kembali keluarga mereka, benar-benar akhir yang membahagiakan.
Andai saja lebih banyak kepedulian dan kebaikan di dunia ini, pasti akan ada lebih banyak kebahagiaan dan happy ending seperti ini!
sumber : jomshare.net
Kode 300 x 250
Baru-baru ini, panti sosial di Taiwan (Family Care Association) menceritakan pengalaman mereka yang mengharukan tentang seorang gelandangan yang hilang ingatan.
“Di jalanan, kadang kita melihat gelandangan yang diduga menderita penyakit jiwa. Tapi, apakah dunia mereka benar- benar sama seperti yang kita bayangkan?”
Family Care Association, Taoyuan, Taiwan menceritakan, bahwa 3 tahun lalu, ada seorang gelandangan berusia 50 tahun dilaporkan tidur di sebuah kuil di Taoyuan.
Menurut kepada orang , sudah sekitar setengah tahun gelandangan itu tinggal di kuil, namun dia tidak pernah bercakap, bahkan mencuri makanan dan merosakkan kuil, juga menyerang orang-orang yang memberikan makanan di kuil tersebut. Gelandangan itu kemudian dikira orang- orang menderita penyakit jiwa.
“Seseorang di lingkungan sekitar pernah melihat nya bekerja di kawasan industri dan punya simpanan setidak nya 500.000 dolar Taiwan . Namun, IC- nya hilang dan ia tidak boleh mengambil duit nya. Orang- orang pun hanya tersenyum mendengar cerita nya.”
Pekerja sosial dari Family Care Association pun kemudian mulai mendekatinya secara berkala. Namun, gelandangan itu enggan di tolong, sampai setahun kemudian, gelandangan itu baru mahu menerima makanan dari pekerja sosial, dan merespon nya, namun pembicaraan nya belum fokus pada intinya.
Belakangan, gelandangan itu dibawa ke rumah sakit jiwa karena selalu merosakkan kemudahan kuil.
Selama di rawat di rumah sakit jiwa, pekerja sosial membantu nya mengenali identitinya. Gelandangan itu juga meminta bantuan pekerja sosial untuk mencetak kembali buku tabungan nya, dan perlahan- lahan dia pun mengingat kembali cara menghubungi dengan ahli keluarga nya.
Saat itulah, baru diketahui dia masih memiliki seorang ayah berusia 85 tahun yang tinggal sendirian di bahagain timur Taiwan, namun karena faktor fizikal nya, beliau tidak boleh menjenguk nya
Pekerja sosial pun datang ke pejabat pos untuk membantu nya mencetak buku tabungan yang baru, namun kerana sudah lama tidak aktif, petugas harus menghabiskan waktu cukup lama baru boleh mencetak.
Gelandangan itu tampak gelisah saat berada di pejabat pos, dan dia juga tidak bercakap apa pun setelah mendapatkan buku tabungan di pejabat pos. Dia hanya menatap buku tabungan nya beberapa saat, lalu pergi.
Karena gelandangan itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit, pekerja sosial pun bertanya kepada nya untuk sementara membantu nya menyimpan buku tabungan nya. Tak disangka ia mengangguk setuju.
Pekerja sosial pun tercengang melihat gelandangan itu memiliki simpanan tunai lebih dari 1,8 juta dolar Taiwan
Kenapa punyaduit tetapi masih tinggal di jalanan?
Gelandangan itu pun bercerita, 6 tahun yang lalu, ia dirompak, begnya yang berisi dokumen dan wang tunai sebesar 600.000 dolar Taiwan hilang.
Pada saat itu, tidak ada orang yang mempercayainya dan tidak ada yang mahu membantu nya. Ketika ia stress memikirkan semua itu, sayup- sayup terdengar bisikan di telinganya, “Kerja di pabrik ada 20.000 dolar sebulan”, akhirnya ia pun kerja di pabrik itu demi menabung.
Di situ, ia tidak bergaul dengan siapa pun, tidak pernah bermain keluar…
Kemudian suatu hari entah kenapa dalam sekejap semuanya….semuanya…
Dia pun hilang ingatan sejak itu, sama sekali tidak tahu apa yang pernah dilakukannya.
Ketika mengingat masa lalunya, ia bertanya kepada pekerja sosial, “Saya ingin pulang, saya masih punya seorang ayah yang sudah tua?”
Terakhir, pekerja sosial membantunya dan mendapat kabar bahwa dia sudah pulang ke rumah dan tinggal bersama ayah nya. Semuanya berjalan dengan baik dan normal!
Cerita ini sangat menyentuh hati netizen:
“Terima kasih kepada pekerja sosial yang telah membantu gelandangan amnesia itu!”
“Kalian hebat, layak dipuji!”
“Turut senang, akhirnya semuanya menjadi akhir yang bahagia!”
“Bahagia sekali akhirnya boleh pulang ke rumah.”
“Terima kasih kepada para pekerja pekerja sosial yang telah membantu gelandangan yang hilang ingatan itu pulang ke rumah.”
Mereka bukan saja membantu menemukan kembali asset si gelandangan, tapi juga berhasil menyatukan kembali keluarga mereka, benar-benar akhir yang membahagiakan.
Andai saja lebih banyak kepedulian dan kebaikan di dunia ini, pasti akan ada lebih banyak kebahagiaan dan happy ending seperti ini!
sumber : jomshare.net